Minggu, 06 Oktober 2019

Lihatlah Siapa Temanmu ?


Manfaat Berteman dengan Orang yang Shalih
Berteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan kita.
Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. (Bahjah Quluubil Abrar, 119)
Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati. (Bahjatu Quluubil Abrar, 119)
Wahai saudariku, sungguh manfaat berteman dengan orang yang shalih tidak terhitung banyaknya. Dan begitulah seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzidishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Bahaya Teman yang Buruk
Jika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. (Bahjatu Qulubil Abrar, 120)
Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. (Bahjah Qulubil Abrar, 120)
Berteman dengan orang shalih akan memperoleh ilmu yang bermanfaat, akhlak yang utama dan amal yang shalih. Adapun berteman dengan orang yang buruk akan mencegahnya dari hal itu semua.


Jadilah Dirimu Sendiri, dan Biarkan Seseorang Mencintaimu Apa Adanya


Tidak perlu menjadi orang lain hanya karena agar disukai banyak orang. Jangan pura-pura menjadi orang lain jika hanya ingin dicintai oleh seseorang. Jika memang tidak ingin berubah maka cukup menjadi diri sendiri.
Dan jika ingin berubah maka berubahlah demi kabaikan diri kamu sendiri. Bukan untuk menarik perhatian orang lain dan ingin sukai bahkan ingin dicintai oleh seseorang.

➪Jangan Berusaha Menjadi Orang Lain Agar Disukai Banyak Orang
Jangan berusaha membohongi orang lain apalagi harus membohongi diri sendiri dengan cara berusaha menjadi orang lain. Apalagi jika hanya karena ingin disukai banyak orang, tidak perlu berusaha menjadi orang lain, karena menjadi dirimu sendiri jauh lebih berharga.
Dari pada harus berusaha menjadi orang lain yang hanya membohongi orang banyak dan diri sendiri. Biarkan orang lain menyukaimu apa adanya tidak perlu berusaha menjadi orang lain agar disukai banyak orang.

➪Apalagi Berubah Agar Dicintai Oleh Seseorang
Buat apa kamu berpura-pura berubah hanya karena ingin dibiang baik dan terlihat baik. Buat apa kamu ingin menarik perhatian seseorang agar kamu dicintai dengan berusaha berubah menjadi orang lain. Sok berubah menjadi lebih baik padahal jauh didalam hatinya cuma ingin mendapatkan perhatian seseorang dan ingin dicintai seseorang.
Ingin dikatakan sudah berubah, padahal dirinya sendiri tidak bahwa dirinya berubah untuk apa. Jangan-jangan berubah hanya agar dicintai oleh seseorang. Tidak perlu segitunya hanya karena ingin dicintai oleh seseorang, lebih baik menjadi diri sendiri.

➪Jika Harus Dicintai, Maka Harus Mencintai Kamu Yang Sesungguhnya Bukan Saat Kamu Menjadi Orang Lain
Seburuk apapun kamu, bukan berarti kamu harus menutupi keburukan kamu dengan cara berusaha menjadi orang lain agar keburukan kamu tertutupi. Selagi kamu masih bisa bernafas itu artinya kamu masih bisa berusaha untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
Kamu masih bisa berubah tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain agar dicintai oleh seseorang. Karena lebih baik dicintai menjadi dirimu yang apa adanya dari pada harus menjadi orang lain.

➪Buat Apa Berpura-Pura Menjadi Orang Lain, Sedangkan Menjadi Diri Sendiri Itu Jauh Lebih Baik
Biarkan orang mencintaimu apa adanya, jangan berusaha menjadi orang lain. Jika ingin berusaha lebih baik lagi itu adalah keputusan yang baik. Tetapi harus benar-benar dengan niat yang baik, bukan hanya karena ingin disukai banyak orang dan ingin dicintai oleh seseorang.
Jika ingin berubah maka berubahlah demi kebaikanmu sendiri tanpa harus ingin ini, ingin itu. Buat apa menjadi orang lain sedangkan menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik dan jauh lebih berharga.

➪Karena Jika Kamu Berpura-Pura Menjadi Orang Lain, Bisa Jadi Yang Mencintaimu Adalah Orang Yang Selalu Berusaha Menjadi Orang Lain Juga
Apapun yang kamu lakukan itu akan kembali pada diri kamu sendiri. Jika kamu berpura-pura menjadi orang lain, jika kamu berpura-pura berubah hanya ingin dicintai oleh seseorang. 
Maka bisa jadi yang menyukaimu, yang mencintaimu adalah orang yang sama-sama berusaha menjadi orang lain. Dia sebenarnya adalah orang yang juga sok baik dan sok berubah.


Dilema Kaum Hawa Masa Kini

Menunggu yang Dicinta atau Mencari yang Pasti Saja? Bagi perempuan, cinta itu yang utama adalah kepastian. Kenapa demikian? Karena bagaimana...