Rabu, 01 April 2020

LURUSKAN NIAT



Bila niat hijrah cuma untuk menarik perhatian ikhwan, hati akan sakit sendiri. Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri.

Bismillahirrahmanirrahim
Tanyakan pada hatimu
Untuk siapa hijrahmu?
Karena apa kau berhijrah?
Dan apa yang ingin kau dapatkan setelah berhijrah?

Jika dengan niat mendekatkan diri kepada Allah itu benar, ingin menjadi manusia yang Sholeh atau Sholehah itu benar, ingin menjadi manusia yang lebih baik itu benar.
Tapi, apa pernah terbesit hati kita pada sesuatu kata yang membuat kita ingin berubah?

Jodoh, yah itulah dia. Mungkin hampir semua orang tahu arti dari QS An Nur ayat 26  "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."

Sudah jelas bukan, bahwa ternyata kata Allah wanita yang baik adalah untuk laki laki yang baik, pun sebaliknya.
Sehungguhnya kita adalah calon ummi, Jika kau terburu-buru, sudah siapkah kau untuk mempersiapkan itu? Maka dari itu, luruskan kembali niatmu, shalihah..
Apa kau sudah siap dengan ilmu parenting? ilmu mendidik Anak? Mengajarkan Ilmu Tauhid sejak dini dengan bahasa yang ringan untuk dikemas dan di terima dengan anak-anak mu kelak? Apa kau sudah siap?

Jika saat ini yang kau hadiri hanyalah kajian pra-nikah terus-menerus, tanpa kau mempelajari kajian akidah, akhlak, fiqih wanita, fiqih keluarga , ilmu tauhid, tentang manhaj dan sebagainya?
Kita adalah madrasah utama untuk anak-anak kita kelak, kita adalah contoh utama untuk mereka, sudah siapkah kita menahan untuk tidak berkata kasar ? sudah siapkah kita menahan diri untuk tidak kasar?
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).

Jadi, jika kita berubah menjadi orang baik karena ingin mendapatkan jodoh yang baik pula itu salah besar! Bagaimana mungkin kita berhijrah menjadi orang yang lebih baik tapi pada kenyataannya tak ada keimanaan setitik pun di dalam Qalbu. Karena jodoh sudah menjadi harapan dan niat utama Berhijrah. Tak ada sedikit pun niat berubah karena Allah Ta'ala.

Sampai sampai ada yang berani berkata "Aku mau berubah demi kamu"
Lalu disebut apa itu kalau bukan "Pura pura Sholeh/Sholehah". Naudzubillah.. 
Marilah perbaiki niat kita dalam Berhijrah. Jangan jadikan kalimat 'ingin mendapat jodoh yang baik' sebagai alasan kita Berhijrah.

Biarkan Allah yang atur jodoh. Allah tahu mana yang baik untuk kita. Kuncinya hanyalah dekatkan dulu Penciptanya. Kalau Allah sudah menilai kita baik, InsyaAllah, Allah pun akan kasih kita jodoh yang baik. Tapi jangan pernah berharap orang lain yang menilai kita baik, karena bisa jadi kata orang kita baik, tetapi kata Allah kita jauh dari kata baik.

Marilah dekatkan dulu Penciptanya baru Makhluknya. Jangan sampai kita menjadi orang yang pura pura baik demi mendapatkan jodoh yang baik.

"Orang yang pura pura Sholeh (karena ingin mendapatkan jodoh yang Sholehah)  akan berjodoh dengan yang pura pura Sholehah pula (karena ingin mendapatkan jodoh yang Sholeh)"

Semoga Bermanfaat 😇😇
 Jazakumullahu khairan katsira 

Dilema Kaum Hawa Masa Kini

Menunggu yang Dicinta atau Mencari yang Pasti Saja? Bagi perempuan, cinta itu yang utama adalah kepastian. Kenapa demikian? Karena bagaimana...