NAMA : DISTINA HIDAYATI
NIM : 175231017
KELAS : PBS 1A
Judul
Buku : Metodologi Studi
Islam
Penarang : Dr.Ismail Yahya, MA
Penerbit : Kaukaba Dipantara
Cetakan
1 : Mei 2016
Jumlah
Halaman : 68 halaman
ISBN :978-602-1508-58-9
PENDAHULUAN
Sebagai
seorang muslim tentunya sudah belajar akan halnya Islam,baik dalam masjid,
sekolah, maupun pesantren. Hal ini tentuya berbeda di Perguruan Tinggi islam,
karena dalam Perguruan Tinggi Islam mengajakan berbagai ilmu agama Islam dengan
metodologi yang bermacam-macam seperti pada aspek pendalaman dan penguaaan
terhadap materi agama Islam. Tak hanya itu, namun juga dalam mengkaji dan
meneliti Islam.
BAB 1
ISLAM DAN ILMU
PENGETAHUAN
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya
Islammerupakan agama yang membawa rahmat dankesejahteraan bagi seluruh alam
semesta. Dalam Al-Qur'an dan Hadis bahwasanya umat islam diperintahkan untuk
membaca dan mencari ilmu sejak kecil hingga kembali kepada sang pencipta,
karena mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi umat Islam.Jadi
waharusnya ilmu pengetahuan membuatmanusia untuk tunduk dan sujud kepada Allah.
Ilmupengetahuan harus disebarkan kepada umatmanusia agar bermanfaat.
Terdapat dua
wilayah sebagai pusat pengetahuan dan pendidikan islam, yaitu :
1. Wilayah Timur, seperti Madinah, Syam, Baghdad,
Persia, Mesir.
Madinah merupakan kota pertama kali sebagai pusat
pengetahuan dan pendidikan Islam. Seiring berjalannya waktu, terjadi perluasan
kekuasaan Islam menuju ke arah barat yaitu Kairo (Mesir) kemudian ke Afrika
Utara serta ke Andalusia (Spanyol) dan juga ke arah timur melalui Persia ke
Asia. Masa keemasan Islam terjadi pada tahun 750-1150 Masehi. Muawiyyah
berperan dalam pengembalian stabilitas wilayah Islam setelah terjadinya konflik
dengan khalifah Ali ibn Abi Thalib. Hasan memberikan jabatan ke Muawiyyah untuk
mempersatuakan umat Islam, tetapi keluarga Hasan tidak terima terhadap
perbuatan tersebut.
2. Wilayah Barat seperti Cordova.
Dimulai dari penaklukan Afrika Utara menuju ke
Andalusia Khilafah Umayyah memulai perluasan Islam ke wilayah barat. Pada saat
Abdurrahman 1 melarikan diridari kerajaan khilafah Abbasiyah ke Khilafah
Andalusia sehingga menjadikan kemajuan di wilayah barat.
Ada beberapa organisasi pendidikan Islam, yaitu:
Haqalah, maktab atau kuttab ( sekolah menulis),
sekolah istana, sekolah masjid, sekolah toko buku, sanggar sastra, madrasah,
dan universitas.
BAB 2
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI DUNIA ISLAM
Pada masa Nabi ilmu-ilmu yang wajib diajarkan yaitu
menelaah Al-Qur'an, menghafal Hadis, bahasa arab dan adab. Menurut Hassan
Ibrahim ilmu yang pertama berkembang di dalam sejarah islam disebut dengan ilmu
agama, sedangkan menurut Al-Ghazali menyebutnya ulumuddin, seperti : Al-Qur'an
dan tafsirnya, Ilmu Tafsir, Ilmu Qira'ah, Fiqh, Nahwu(Tatabahasa Arab), Hadis dan
ilmunya, serta ilmu penulisan kamus bahasa. Hasan berpendapat bahwa perhatian
kaum Muslim mengarahkan kepada penguasaan terhadap ilmu-ilmu intelektualdan
filsafat.
Munculnya gerakan ilmiah telah menciptakan ilmu-ilmu
keislaman untuk menggali Al-Qur'an sehingga menciptakan ilmu-ilmu mandiri,
yaitu : qiraat, tafsir, Hadis dan musthalahnya, ushuluddin atau kalam, fiqh dan
ushul fiqh, sejarah atau tarikh, biografi, bahasa arab, dan adab atau sastra
yang meliputi puisi dan prosa.
Ada tiga cara berfikir orang islam, yaitu:
1.Bayani, kriteria nalar bayani berbasis pada teks (Al-Qur'an
dan Hadis). Jenis keilmuan dalam tradisi islam adalah ilmu fiqh, ilmu kalam, nahwu
(tata bahasa Arab), dan balagah (sastra Arab).
2.Irfani, ilmu yang mempelajari apa yang dirasakan oleh
batin. Jenis keilmuan dalam tradisi islam yaitu ilmu tasawuf, pemikiran Syi'ah,
tafsir batini, filsafat ilmu inatif, peramalan, dan sihir.
3.Burhani, kriteria nalar burhani menggunakan eksperimentasi,
penalaran sebagai basis metodologinya. Jenis keilmuan dalam tradisi islam yaitu
ilmu logika, filsafat, matematika, dan ilmu kealaman.
Dalam melestarikan ajaran agama, khususnya terhadap
Al-Qur'an dan Hadis adalah dengan metode hafalan dan tulisan. Di Arab sendiri,
tradisi menulis sudah ada sebelum datangnya Islam. Awalnya, metode hafalan
merupakan metode utama dari pada tulisan. Pada saat awal-awal Al-Qur'an
diwahyukan, Nabi melarang para sahabatnya untuk menulis selain ayat Al-Qur'an,
tetapi ada sahabat yang tetap menulis ayat Al-Qur'an.
BAB 3
ILMU-ILMU KEISLAMAN : METODE DAN SUMBER
Ar-Risalah karya Imam Asy-Syafi'i bidang Ushul Fiqh
dianggap sebagai karya awal yang membahas tentang metode-metode ilmiah.
Asy-Syafi'i mengidentifikasi dua sumber pengetahuan utama yaitu pengetahuan
yang terdapat didalam teks dan pengetahuan deduktif. Klasifikasi Asy-Syafi'i
dalam ilmu-ilmu keislaman seperti ushul fiqh, ilmu ma'ani, ilmu tafsir
Al-Qur'an, dan kritik sastra.
Tidak bisa dihindarkan apabila ilmu sejarah bercampur
dengan ilmu Hadis. Sedangkan metodenya diarahkan untuk menyebut sanad-sanad
mengukuhkan riwayatnya dalam mendiskripsikan sebuah berita. Pada abad ke 11
Masehi, pembukuan tafsir terlepas dari metode para ahli Hadis yang disebut
dengan tafsir bir-ra'yi.
Pada abad ke-3 H sejarah barumenjadi ilmu dalam
pengertiannya yang terperinci, tetapi tetap dengan metode riwayah. Ibnu Jarir
ath-Thabari merupakan tokoh penulisan sejarah dengan metode riwayah. Dia
menolak logika, analogi, atau dedukasi dengan nenekankan netode ahli Hadis.
Namun setelah abad ke-3 H, seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit
pengaruh metode ilmu Hadis ini berkurang, hal itu yang terjadi pada metode ilmu
sejarah, dengan menekankan pada fakta empiris dan sosial. Pada abad ke-5/11 M,
ilmu tafsir mengalami perubahan metode dengan munculnya metode tafsir bir-ra'yi
atau tafsir bil-ma'qul.
Hallo Selamat pagi,
BalasHapusSalam hangat, Perkenalkan kami PT Hebros, perusahaan yang bergerak di bidang IT dan Jasa pemasangan serta Maintenance semua kamera CCTV indoor dan Outdoor (sesuai kebutuhan) yang berkantor di Jakarta Timur.
Website : https://www.hebros.co.id
Email : support@hebros.co.id